27 September 2010

Download Video YouTube - Player Offline - Merubah FLV ke MP3

Bagi rekan-rekan yang suka nonton video di YouTube tapi masih bingung ingin mendownloadnya, atau yang bisa download tapi bingung mencari player file tersebut. Berikut ini tips-tips yang sangat mudah dan semoga bermanfaat bagi Anda yang membutuhkan.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan:
1. Buka website YouTube - cari dan pilih video yang ingin dilihat - copy link video




2. Buka website yang menyediakan layanan untuk mendownload SaveTube- paste link video dari YouTube - enter/Go





3. Lihat halaman website SaveTube cari link/tulisan download - klik dan save ke komputer Anda - beri nama dengan contoh format nama:namafile.flv (jangan lupa namafile ditambahkan ekstensi .flv)



4. Untuk memainkan file FLV tersebut Anda bisa menggunakan program FLV Player - download dan install di komputer Anda. Setelah terinstal Anda dapat memainkan file FLV yang telah didownload.


5. Tips terakhir merupakan tambahan jika Anda mendownload video lagu/musik dan ingin merubah file FLV ke format MP3 agar dapat disimpan dan dimainkan di Winamp, Windows Media Player, HP, IPod dan lainnya silahkan menggunakan program FLV 2 MP3.

Jika ingin mengutip/copy-paste harap lampirkan sumbernya. Terima kasih.
Selamat mencoba.

23 September 2010

tips ngerjain orang dengan microsoft word

buka microsoft word, dan ketik:
=rand (200,99)
lalu tekan ENTER !!

hasilnya microsoft word akan membuat:
The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog. The quick brown fox jumps over the lazy dog.

sampai dengan halaman 235.

cocok buat ngerjain orang yang komputernya lambat, pasti hang :P


15 September 2010

Blok File agar tidak dapat dieksekusi di Windows

Jika ingin suatu file aplikasi tidak dapat aktif pada sistem operasi Windows kita dapat melakukan blok file tersebut agar tidak dapat dieksekusi dengan mendaftarkan pada Software Restriction Policies. Fitur ini hanya ada pada komputer dengan sistem operasi Windows XP Professional/Windows Server 2003/Windows Vista dan Windows Server 2008.

Caranya:

  • Start -- Run ketik perintah SECPOL.MSC kemudian klik tombol [OK]
  • Setelah muncul layar Local Security Settings, klik kanan pada menu Software Restriction Policies lalu klik Create New Policies
  • Pada menu Software Restriction Policies, klik Additional Rules
  • Klik kanan pada Additional Rules, kemudian pilih New Hash Rule, dan akan muncul layar New Hash Rule

  • Pada kolom File hash klik tombol Browse, kemudian arahkan ke direktori [Misal file pada direktori: C:\Windows\system32\virus.exe] dan klik tombol [Open]
  • Pada kolom Security level pilih [Disallowed]
  • Pada kolom description boleh di isi atau dikosongkan saja
  • Klik tombol [Apply] dan [Ok]

Yuk Jalan - Jalan Ke The Wizarding World of Harry Potter


Bertempat di Universal Studio Orlando, tanggal 18 Juni lalu Wahana Wisata Harry Potter yang diberi nama "The Wizarding World of Harry Potter" ini dibuka untuk menyapa dan mengobati kerinduan para penggemar film seri dan komik kisah penyihir cilik ini. Seperti apakah wahana Harry Potter ini, berikut suasana terakhir yang berhasil diabadikan.



































11 September 2010

museum bawah laut

Sebuah Museum Sunyi, yang sering disebut-sebut sebagai patung taman bawah laut terbesar di dunia, Terletak di bagian utara negara bagian Quintana Roo Meksiko pada akhir 2010 atau awal 2011. Dikenal sebagai Taman Laut Nasional Isla Mujeres, museum bawah laut berisi lebih dari 400 patung ketika dibangun sebagai bagian dari Proyek Evolusi Diam.

Anda bisa melihat patung batu orang sedang mengetik di keyboard, berbaring tidur atau naik sepeda. Yang Terbuat dari PH netral dan beton khusus anti-korosif, patung-patung akhirnya akan membentuk karang buatan untuk mendukung kehidupan laut dan menjadi Indah. Dapat diakses perenang snorkel dan penyelam, museum akan menarik wisatawan untuk mengunjunginya.

Instrumentasi Astronomi Radio I: Gambaran Umum

Jika kita mendengar kata teleskop, maka umumnya interpretasi pertama dalam kepala kita adalah sebuah tabung yang dilengkapi lensa atau cermin, yang digunakan untuk mengamati objek-objek di luar angkasa. Namun perlu diingat (dan disosialisasikan) bahwa optik hanyalah salah satu bagian kecil dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh objek-objek di luar angkasa tersebut. Masih ada jenis-jenis gelombang elektromagnetik lainnya, yang tentu saja jika ingin diamati, membutuhkan peralatan yang berbeda dengan teleskop optik.

radioinst1.jpg
Untuk pengamatan pada panjang gelombang radio, peralatan yang digunakan disebut teleskop radio. Instrumen ini hampir mirip dengan radar, atau ground segment pada sistem komunikasi satelit. Perbedaannya adalah, teleskop radio hanya merupakan sistem penerima, tidak meliputi sistem pemancar sinyal. Dan sinyal yang diterima adalah sinyal analog, bukan sinyal digital.
Pada dasarnya, pengamatan pada panjang gelombang radio adalah untuk mengukur intensitas sinyal yang dipancarkan oleh suatu objek pada satu panjang gelombang atau frekuensi tertentu. Satuan yang biasa digunakan adalah Jansky (Jy). 1 Jansky setara dengan 10-26 watt m-2 Hz-1. Ini untuk memudahkan dalam pengukuran, karena sinyal radio yang dipancarkan oleh objek-objek astronomi sangat lemah.
Pada umumnya, sebuah teleskop radio memiliki komponen-komponen berikut ini:
1. Antena
2. Amplifier
3. Band-pass Filter
4. Mixer
5. Detector
Komponen-komponen diatas diurut berdasarkan urutan yang umum ditemui pada blok diagram sebuah teleskop radio. Komponen-komponen selain antena biasanya digabung menjadi satu, disebut sebagai receiver. Ada komponen-komponen yang posisi urutannya tidak mungkin diubah, misalnya antena dan detector. Namun komponen lainnya boleh untuk diubah urutannya, misalnya menempatkan band-pass filter lebih dulu sebelum amplifier. Perubahan urutan posisi komponen tersebut tentu saja menimbulkan efek pada transmisi sinyal yang dideteksi dari antena menuju detector. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui peranan dari masing-masing komponen tersebut. Pada artikel ini, hanya akan diberikan penjelasan secara umum mengenai masing-masing komponen. Penjelasan yang lebih mendalam akan diberikan pada artikel-artikel selanjutnya.
Antena
Antena berfungsi untuk mengumpulkan sinyal radio, dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Umumnya antena yang digunakan pada teleskop radio berbentuk dipol atau parabola. Namun tidak jarang antena yang digunakan berbentuk yagi, yaitu antena yang biasa digunakan untuk menerima siaran televisi terestrial. Pemilihan jenis antena didasarkan pada panjang gelombang atau frekuensi yang ingin diamati. Antena dipol biasanya digunakan untuk pengamatan pada daerah high frequency (HF) dan very high frequency (VHF). Antenna yagi biasanya digunakan untuk pengamatan pada sebagian kecil daerah ultra high frequency (UHF), sedikit diatas VHF. Sedangkan untuk pengamatan pada sebagian besar daerah UHF dan frekuensi yang lebih tinggi lagi, umumnya menggunakan antena berbentuk parabola.
Seperti yang tersirat pada satuan pengukuran intensitas sinyal (watt m-2 Hz-1), luas permukaan antena memberikan pengaruh yang signifikan pada intensitas sinyal yang diterima.
radioinst2.jpg
antena dipol dan antena parabola
Amplifier
Umumnya antena sebuah teleskop radio ditempatkan agak jauh dari work station dimana receiver berada. Sinyal dari antena ditransmisikan ke receiver menggunakan kabel coaxial atau waveguide. Pada saluran transmisi ini terjadi pengurangan daya sinyal yang disebabkan oleh hambatan (resistance) saluran transmisi itu sendiri. Dan mengingat daya yang diterima antena dari objek-objek astronomi amat kecil, maka amat penting untuk menguatkan sinyal yang akan ditransmisikan, agar dapat dideteksi oleh receiver. Oleh karena itu, umumnya setelah antena ditempatkan sebuah amplifier, yang disebut pre-amplifier atau pre-amp. Menempatkan amplifier tambahan pada receiver juga umum dilakukan, untuk memperjelas sinyal yang sampai di receiver, sebelum diproses lebih lanjut.
Band-pass Filter
Gelombang radio bukanlah ranah milik dunia astronomi saja, melainkan juga digunakan dalam sistem komunikasi. Dunia astronomi harus berkompromi dengan kepentingan publik dalam memanfaatkan gelombang radio, setidaknya hingga frekuensi belasan gigahertz. Oleh karena itu, daerah frekuensi pengamatan pada astronomi radio haruslah dipilih dengan baik agar sinyal yang ingin diamati tidak diinterferensi oleh sinyal komunikasi, kecuali jika lokasi pengamatan berada sangat jauh dari peradaban, dan daerah frekuensi pengamatan berada diluar rentang frekuensi komunikasi satelit. International Telecommunication Union (ITU) telah menetapkan rentang-rentang (bandwidth) frekuensi yang dijamin untuk kepentingan dunia astronomi. Dan rentang-rentang ini bukanlah rentang yang lebar. Sehingga bandwidth frekuensi pada pengamatan astronomi radio haruslah dibatasi agar tidak diinterferensi. Disinilah terletak pentingnya komponen band-pass filter, yaitu untuk membatasi bandwidth frekuensi yang diamati.
Disisi lain, bandwidth yang sangat sempit akan berimbas pada lemahnya intensitas sinyal yang dideteksi (lihat kembali satuan intensitas diatas). Selain itu membuat filter untuk bandwidth yang amat sempit sangat sulit, apalagi jika filter tersebut dirancang berdasarkan ketersediaan komponen dasar (misalnya resistor, kapasitor, transistor, dll) yang dijual di pasaran. Oleh karena itu, umumnya filter dibuat cukup lebar, tetapi masih berada diluar daerah frekuensi yang digunakan untuk sistem komunikasi.
Walaupun begitu, filter dengan bandwidth yang sangat kecil tetap ada kegunaannya, yaitu untuk melakukan pengamatan spektrum radio (spektroskopi). Teleskop radio yang digunakan untuk keperluan ini disebut Radio Spectograph. Tentunya bandwidth yang amat sempit harus dikompensasi oleh komponen lainnya, misalnya amplifier yang memiliki noise yang sangat kecil sehingga amplifikasi yang besar tidak disertai dengan noise yang juga besar, dan detector yang sangat sensitif.
Sebagai informasi tambahan, alokasi frekuensi untuk pengamatan pada astronomi radio yang telah dijamin oleh ITU dapat dibaca pada buku CRAF Handbook for Radio Astronomy, yang diterbitkan oleh European Science Foundation.
Mixer
Pengamatan dalam astronomi radio dapat dilakukan pada frekuensi sekitar 10 MHz hingga beberapa ratus GHz. Sinyal dengan frekuensi yang amat tinggi tersebut sulit untuk dianalisis. Oleh karena itu, biasanya sinyal yang diterima diubah frekuensinya menjadi frekuensi yang lebih rendah (mix-down) dengan menggunakan mixer. Perubahan frekuensi tersebut tidak mengubah parameter-parameter sinyal lainnya sehingga tetap merepresentasikan kondisi sesungguhnya.
Detector
Di dalam receiver, sinyal biasanya direpresentasikan dalam bentuk tegangan (voltage). Namun yang sebenarnya ingin diukur oleh astronom adalah intensitas daya atau rapat daya. Oleh karena itu, pada teleskop radio detector yang biasa digunakan adalah jenis Square Law Detector, karena dapat secara langsung memberikan gambaran mengenai daya atau rapat daya sinyal berdasarkan tegangan yang dibaca pada detector tersebut. Keuntungan lain menggunakan detector jenis ini adalah bahwa detector jenis ini bekerja dengan baik justru untuk mendeteksi sinyal yang kecil, sekitar -20 hingga -60 dBm. Sehingga amplifikasi sinyal pada amplifier tidak harus sangat besar. Contoh detector jenis ini adalah dioda Schottky.
Komponen lain yang juga umum ditemui pada sebuah teleskop radio adalah Integrator, yaitu komponen yang berfungsi mengakumulasi sinyal yang direkam dalam suatu interval waktu. Komponen ini amat berguna dalam pengamatan untuk mendeteksi objek-objek yang sangat redup pada panjang gelombang radio.
Data hasil pengamatan tentu perlu disimpan. Saat ini umumnya komputer digunakan sebagai recorder, karena memudahkan proses analisis data. Namun pita magnetik juga masih digunakan, terutama dikalangan astronom-astronom amatir. Umumnya pita magnetik digunakan untuk merekam data variabilitas intensitas sinyal radio dari sebuah objek astronomi.

Dua Asteroid Melintasi Bumi

Di sela-sela kesibukan masyarakat Indonesia yang akan mudik, ada satu kejadian langit yang bisa disimak yakni mendekatnya 2 asteroid ke Bumi pada jarak yang lebih dekat dari Bulan.

Tanggal 5 September 2010 yang lalu, Andrea Boattini yang sedang melakukan survei langit sebagai bagian dari Mount Lemmon Survey berhasil menemukan 2 buah obyek yang akan melintasi Bumi dalam jarak terdekatnya pada tanggal 8 September 2010. Kedua obyek ini berhasil diamati dengan menggunakan teleskop reflektor 15 meter di Mount Lemmon, Arizona. Diperkirakan, kedua asteroid tersebut akan berada dalam jarak yang lebih dekat dari jarak Bulan – Bumi.

Dua asteroid kecil dalam orbit yang berbeda akan melintas dalam jarak Bumi - Bulan tanggal 8 September 2010. Kredit : JPL/NASA

Menarik? Jelas ! Kejadian ini merupakan fenomena yang sayang untuk dilewatkan oleh para pengamat langit dan astronom amatir. Ups, tapi mungkin asteroid melintas dekat Bumi bukan sekedar fenomena menarik bagi astronom amatir. Muncul pertanyaan baru, apakah asteroid itu akan masuk dan menabrak Bumi seperti di film-film?

Jangan kuatir, kedua asteroid dekat Bumi yang berukuran 8 dan 12 meter ini hanya akan melintas dan tidak akan nyelonong ke Bumi. Keduanya muncul dari kumpulan asteroid yang memang masih belum ditemukan dan dikenali dari sekitar 50 juta populasi asteroid.

2010 RF12
Dari kedua obyek yang akan melintasi Bumi tersebut, 2010 RF12 merupakan obyek yang lebih kecil dan diperkirakan berukuran antara 6 – 14 meter. Ia akan melintas dalam jarak 0,2 jarak Bumi Bulan atau 79000 km pada tanggal 8 September jam 21.00 UT atau 9 September 04.00 wib.

Orbit 2010 RF12 tanggal 8 September 2010 yang dibuat dengan JPL Small-Body Database Browser

2010 RF12 akan melintas dengan kecepatan 30”/menit – 50”/menit dengan kecerlangan antara 16 sampai 14 magnitudo saat berada pada posisi terdekat dengan Bumi. Saat ini 2010 RF12 akan mengorbit dalam jarak 0,82 – 1,17 SA dan ia juga mengorbit Matahari sekali dalam setahun. Yang menarik, ia hanya akan bertemu Bumi satu kali dalam 100 tahun.

2010 RX30
Obyek kedua yang akan melintas Bumi adalah asteroid dekat Bumi 2010 RX30 yang akan mendekati Bumi pada jarak 0,66 jarak Bulan atau 248000 km. Asteroid 2010 RX30 ini memiliki ukuran yang sedikit lebih besar dari 2010 RF12 yakni kisaran 10-20 meter dan 2010 RX30 akan berada pada posisi terdekatnya pada tanggal 8 September 2010 jam 10.00 UT atau jam 17.00 wib. Pada saat mendekat 2010 RX30 akan memiliki kecerlangan 16 magnitudo pada awalnya namun kemudian semakin cerlang hingga mencapai magnitudo 15.

Orbit asteroid 2010 RX30 yang dibuat dengan JPL Small-Body Database Browser

Asteroid yang satu ini akan melintas di langit dengan kecepatan antara 2-5 detik busur / detik. Para pengamat langit di belahan bumi selatan akan memiliki kesempatan melihat 2010 RF12 saat ia mencapai kecerlangan dengan magnitudo 13 pada tanggal 8 September jam 16.00 – 17.00 UT atau tgl 8 September jam 23.00 wib – 9 September jam 00.00 wib.

Menarik? Siapkan teleskopmu untuk menikmati asteroid tersebut malam ini!

cursor: url("http://i137.photobucket.com/albums/q210/kyawsawdin/FireRed.gif"), default;

ShoutMix chat widget